Skip to main content

Timeline Pra-Pelaksanaan Haji 2024 (Bagian 2)

Melanjutkan tulisan sebelumnya tentang timeline pra haji.

8-10 Januari 2024

Kami memutuskan MCU di RSUD Kota Tangerang karena lokasinya paling dekat. Cukup menunggu 2 hari dan kita bisa kembali ke Puskesmas untuk menyerahkan hasil MCU. Dari situ rekomendasi dari Dokter adalah kami diharuskan ke dokter spesialis penyakit dalam karena hasil MCU menunjukkan kadar kolesterol tinggi dan SGPT yang bermasalah.

Tapi tenang saja ya Bapak Ibu, hasil MCU itu kebanyakannya memang bikin serem. Dijalani saja. Ada juga yang harus minum obat dulu dan mengulang MCU (tergantung rekomendasi dokter).

16 Januari 2024

Kami kembali ke RSUD Kota Tangerang dan mengantri. Alhamdulillah setelah mengetahui bahwa kebutuhannya untuk berangkat haji, dokter spesialisnya tidak berlama-lama (bahkan kami tidak diperiksa). Mungkin karena antrian yang mengular sejak pagi. Maklum BPJS.

Hari itu juga kami menuju ke Puskesmas dan dari situ pihak Puskesmas akan melakukan input ke Siskohat bahwa kita sudah istitho'ah.

18 Januari 2024

Kami melakukan pelunasan di kantor Bank Syariah Indonesia terdekat (dulunya BNI Syariah). Sempat terkendala karena saya salah transfer. Pesannya adalah sebetulnya dana itu boleh disetor dulu di rekening haji, di beberapa hari sebelumnya. Nanti untuk proses pelunasan biar lebih lancar.

Kendala kedua karena dari sistem Kemenag / Siskohat-nya error tetapi ini dimaklumi saja.

Seperti yang pernah kami utarakan sebelumnya bahwa kami adalah calon jamaah mutasi dari provinsi berbeda, maka setelah pelunasan berhasil baru proses mutasinya dilakukan.

(Proses Mutasi) 23 Januari 2024 hingga tulisan ini ditulis

Untuk syarat mutasi antar provinsi, sedikit lebih merepotkan dibanding dengan mutasi antar kota / kabupaten. Adapun syarat-syarat mutasi calon jamaah haji antar provinsi adalah sebagai berikut : 

Semua dokumen dibuat dalam PDF dan dikirimkan ke kantor Kemenag asal. Setelah dikirimkan, kami harus menunggu (hingga hari ini belum selesai). Jadi prosesnya memang panjang. Apakah mungkin akan berbeda kalau kenal ordal? Bisa jadi. Karena katanya dokumen sudah diproses di Kanwil provinsi Banten.

Demikian tulisan ini, semoga bermanfaat dan memberikan gambaran kepada Bapak Ibu calon jamaah haji tahun 2025. Sembari menunggu informasi dari Kemenag, bisa disambil mengikuti pelatihan bimbingan haji dan mengingat-ingat kembali materi tentang haji dan umroh. Insya Allah.


Comments

Popular posts from this blog

Sekapur Sirih Seulas Pinang

Assalaamu'alaykum. Blog ini dibuat hanya berdasarkan pengalaman pribadi, yang harapannya bisa bermanfaat untuk Bapak / Ibu yang hendak berangkat. Karena menurut kami, banyak sekali hal yang harus dipersiapkan dan jika hanya mengharapkan bimbingan dari Kementerian Agama, itu kurang cukup dan butuh perjuangan ekstra keras. Ibadah haji adalah ibadah yang (jika dibandingkan dengan rukun islam lainnya) paling menguras tenaga, pikiran, biaya, waktu, dan segala sumber daya. Pelaksanaannya dari tahun ke tahun mengalami perbedaan dan peningkatan kualitas, insya Allah. Yang terasa sulit bagi kami, belum tentu juga akan dirasakan oleh jamaah haji di tahun setelahnya. Tentu saja dalam menulis, kami tak luput dari kekurangan dan salah. Silakan dikoreksi dan diberi komentar. Terima kasih. Membuka Tabungan Haji Haji Reguler adalah opsi yang paling rendah biayanya dalam berhaji, tapi juga paling berat proses penantiannya. Prosesnya dimulai dari bank, dengan membuka tabungan haji (khusus) dengan se...

Apakah Kita Harus Menggunakan KBIH?

Jawaban singkatnya, tidak harus . Tapi, ini menurut pendapat kami pribadi, keikutsertaan kita di KBIH (sekarang namanya KBIHU) akan memberikan manfaat yang luar biasa berbeda dibandingkan bila kita hanya mengandalkan arahan dari Kemenag saja. Sekali lagi, ini hanya pendapat kami pribadi. Apa Itu KBIH? KBIH/KBIHU atau Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (dan Umroh) adalah lembaga dalam bentuk organisasi yang berbadan hukum dan berkedudukan sebagai mitra kerja pemerintah dalam pembinaan dan membimbing jamaah haji dan umroh. Pada prakteknya, KBIH bukan hanya berkewajiban untuk melakukan bimbingan sebelum jamaah diberangkatkan, tapi juga saat perjalanan (di pesawat), selama di tanah suci, hingga kepulangan ke tanah air. KBIH itu berbayar. Orientasinya ya sebetulnya juga profit. Tapi kembali lagi, silakan dibayangkan bahwa di dalam 1 kloter (berjumlah sekitar 350-400 orang jamaah) hanya ada 5-6 petugas (1 ketua kloter, 1 pembimbing ibadah kloter, 1 dokter, dan 2 tenaga perawat, plus 1 petuga...