Skip to main content

Timeline Pra-Pelaksanaan Haji 2024 (Bagian 1)

Tulisan ini akan diupdate seiring waktu.

Karena keberangkatan jamaah haji berbeda-beda waktunya tergantung kloter / embarkasi, maka ini hanya berdasarkan kondisi kami saja (gambaran kasar). Semoga memberikan manfaat dalam memperkirakan waktu bagi calon jamaah haji lainnya. Di sini kami juga akan bercerita tentang beberapa kesalahan kami saat buat paspor dan proses mutasi (beda provinsi dengan keberangkatan) sehingga Bapak Ibu bisa mempersiapkan dengan lebih baik. Insya Allah.

17 Agustus 2023 (dihubungi Kemenag)

Orang tua kami di daerah asal (tempat saya mendaftar adalah Kalimantan Barat) menghubungi bahwa ada pegawai dari Kemenag yang datang ke rumah. Disuruh siap-siap karena 2024 direncanakan berangkat.  Kami cek ternyata benar (https://haji.kemenag.go.id/). Beberapa hari kemudian kami tanyakan ke Dirjen PHU Kota Tangerang, dan intisari jawabannya:

"Itu masih lama Pak, karena nanti dari Kemenag akan mengumumkan dulu DAFTAR CJIH yang berhak melakukan pelunasan"

Dan pelunasan itu di tahun 2023 kisarannya 11 April 2023 - 12 Mei 2023. Jadi kami pikir, wah masih lama sekali ya. Walaupun udah kepikiran untuk mengatur keuangan keluarga, karena berpatokan pada BPIH tahun 2023 yang kisaran Rp90 juta. Bagi kami ya uang segitu lumayan besar...

Cuma pegawai Kemenag saat itu menyarankan untuk kami mulai ikut bimbingan dari KBIH. Di sinilah mungkin letak salah satu "kesalahan" kami. Jika memang berniat untuk bergabung dengan KBIH, seharusnya kita urus dari jauh-jauh hari, karena agenda KBIH itu mulainya udah ada yang dari Oktober 2023 (kami baru dapat informasi ini belakangan).

21 Agustus 2023 (masuk Group WA CJIH)

Kami mengontak via WA ke pegawai Kemenag dan dimasukkan ke dalam group calon jamaah haji yang lain. Di sini belum ada aktivitas apapun, yah hanya saling tegur sapa sesama calon jamaah dan (kadang) postingan video motivasi "Selamat Pagi" khas bapack-bapack, atau foto-foto "Semoga Kita Diberi Kesehatan oleh Allah". Kalau itu sih wajar sih ya.. 


9 Oktober 2023 (Foto Paspor)

Mulai ada "aktivitas" di group CJIH. Pertama soal pengurusan paspor. Kami masih belum paham karena jauh dari provinsi asal. Nah, di sinilah "kesalahan" kami yang lainnya.

Untuk pengurusan paspor, itu sebetulnya mau kapan saja bisa. Jadi kalau ada keluangan waktu, jauh-jauh hari sudah bisa dicicil diurus. Walaupun nanti akan ada jadwal di kantor Kemenag (biayanya sama Rp 650,000). Kami sarankan jangan urus sendiri kalau waktunya mepet (kesalahan kami), karena kalau via M-Paspor itu kita akan dapet jadwal agak lama (bersaing dengan pengantri lainnya yang bukan Calon Jamaah Haji).

Tanggal 27 Desember kami baru urus via aplikasi M-Paspor dan sudah bayar. Cuma karena jadwalnya terlalu jauh akhirnya nebeng di KBIH (dijadwalkan bersama dengan CJIH lain yg masih nyangkut juga). Terus 650ribu yang sudah dibayarkan ke Kemenkumham gimana? Ya hangus dan anggap saja shodaqoh pada negara ini. Itung-itung bantuin bayarin IKN yg terlanjur gagal. Hahaha.

Untuk persyaratan paspor: 

  • KTP
  • Kartu Keluarga
  • Dokumen salah satu dari Akta Lahir / Akta Perkawinan (Buku Nikah) / Ijazah
  • Surat Penetapan ganti nama (bila ada)
  • Surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang Asing yang memperoleh kewarganegaraan Indonesia

27 Desember 2023 (Pemeriksaan Kesehatan)

Sebagai informasi penting, sejak tahun 2024 untuk syarat pelunasan itu dibutuhkan keputusan Istitho'ah atau mampu (secara fisik / mental) dari instansi kesehatan. Alurnya, kita akan diarahkan oleh Kemenag untuk tes kesehatan di Puskesmas yang direkomendasikan (mengikuti jadwal yang ditentukan oleh dokter di Puskesmas). Ada 3 tahapan utama : Puskesmas -> MCU di RS / Lab -> Puskesmas (Surat Pernyataan).

Alur Pemeriksaan Kesehatan Jamaah Haji

Kasus kami, karena sudah tidak berada di propinsi awal, kami cukup pergi ke ke Puskesmas terdekat (poli haji) dengan membawa persyaratan sebagai berikut.
  • FC KTP
  • FC Bukti Setor BPIH (yang dari bank)
  • FC BPJS Kesehatan
  • FC Sertifikat Vaksin Covid (sampai booster 2)
  • Foto 3x4 sebanyak 3 lembar
Mengingat pelayanan poli haji ini tidak dibuka setiap hari, kita bisa konfirmasi dulu ke pihak Puskesmas. Di test kesehatan akan ada pemeriksaan lebih kurang seperti berikut: 

Pemeriksaan kesehatan fisik :
  • Berat badan / tinggi
  • Lingkar perut
  • Tensi
  • Oxymeter
  • Gigi / mulut
  • Mata (minus apa tidak, katarak, dsb)
  • dsb
Wawancara / Interview, terkait kesehatan mental dan riwayat penyakit
  • Penyakit bawaan orang tua (misal diabetes dsb)
  • Apakah pernah dioperasi
  • Hitung mundur dari 20-1
  • Diberi 3 kata yang harus diingat (nanti ditanyakan di pertemuan berikutnya. Dan saya TIDAK INGAT)
  • Apakah merokok? Seberapa banyak per hari?
  • Disuruh gambar jam, misal kalau sekarang pukul 10:15
  • Apakah Anda merasa tidak bahagia dalam hidup? (Tentu saja TIDAK, kan mau naik haji..)
  • dsb (intinya jawab apa adanya dan HARUS SEMANGAT)
Setelah selesai di Puskesmas, kita akan disuruh untuk MCU (Medical Check Up) ke Labkesda atau RS yang direkomendasikan. Kami juga bingung, RS yang paling deket rumah malah nggak ada di dalam daftar. Oh ya, MCU ini kita bayar sendiri ya Bapak Ibu.. Lumayan sejutaan. Kalau mau paling murah sebetulnya di Labkesda, cuma antriannya sedikit ribet.

Daftar Lab / RS yang direkomendasikan (berafiliasi dengan Siskohatkes) kalau di Tangerang : 
  • UPT Labkesda Kota
  • RS Mulya
  • RS Mandaya Royal Puri
  • RS Hermina Tangerang
  • RS Murni Tegus Ciledug
  • RSUD Kota
  • RS Dinda
  • RS Metro Hospital
  • RSUP Sitanala
  • RS Tiara
  • RS Melati
  • RS Sari Asih Karawaci
  • RS Bunda Sejati
Di MCU ini prosesnya juga tidak lama, puasa dulu 10 jam.
  • Pemeriksaan fisik
  • Ambil darah
  • rontgen / Thorax
  • Tes urin
  • EKG (rekam jantung)
  • Ambil darah yang kedua (selisih 2 jam)
  • Tes kehamilan (bagi wanita)
Kami ambil yang paling deket rumah, di RSUD Kota, biayanya total Rp1.040.000, selesai 1-2 hari. Nanya di RS Sitanala, biaya medical checkup di situ lebih murah, kisaran Rp870 ribu. 

Sesuai alur di atas, selesai dapet hasil MCU, kita balik ke Puskesmas lagi untuk ttd Surat Pernyataan (bermaterai Rp10 ribu) yang intinya menyatakan "Kalau hasil test kesehatan kita gagal, kita bersedia untuk menunda / batal berangkat".

Perlu diingat, nanti di asrama haji menjelang keberangkatan, juga ada pemeriksaan kesehatan dan (kata dokter di Puskesmas) bisa saja dari hasil tes kesehatan itu calon jamaah jadi batal berangkat. Tapi kemungkinannya harusnya kecil ya.. Banyak doa dan pasrah saja sepanjang perjalanan.

KESALAHAN kami: baru mengurus test kesehatan di tanggal 10 Januari 2024. Harusnya lebih awal di akhir Desember. Karena mutasi (beda provinsi), kami pikir apakah menunggu keputusan dari Kemenag daerah asal? Ternyata kita bisa periksa kesehatan di Puskesmas yang paling dekat rumah, asalkan masih tersambung dengan Siskohat. Tapi dengan catatan khusus: test nya ya di situ terus sampai selesai.

Setelah dinyatakan Istitho'ah maka pross selanjutnya adalah pelunasan di bank tempat membuat rekening haji. Periodenya dari 9 Januari 2024 hingga 12 Februari 2024 (tahap pertama).



Comments

Popular posts from this blog

Sekapur Sirih Seulas Pinang

Assalaamu'alaykum. Blog ini dibuat hanya berdasarkan pengalaman pribadi, yang harapannya bisa bermanfaat untuk Bapak / Ibu yang hendak berangkat. Karena menurut kami, banyak sekali hal yang harus dipersiapkan dan jika hanya mengharapkan bimbingan dari Kementerian Agama, itu kurang cukup dan butuh perjuangan ekstra keras. Ibadah haji adalah ibadah yang (jika dibandingkan dengan rukun islam lainnya) paling menguras tenaga, pikiran, biaya, waktu, dan segala sumber daya. Pelaksanaannya dari tahun ke tahun mengalami perbedaan dan peningkatan kualitas, insya Allah. Yang terasa sulit bagi kami, belum tentu juga akan dirasakan oleh jamaah haji di tahun setelahnya. Tentu saja dalam menulis, kami tak luput dari kekurangan dan salah. Silakan dikoreksi dan diberi komentar. Terima kasih. Membuka Tabungan Haji Haji Reguler adalah opsi yang paling rendah biayanya dalam berhaji, tapi juga paling berat proses penantiannya. Prosesnya dimulai dari bank, dengan membuka tabungan haji (khusus) dengan se...

Haji Adalah Ibadah Kesabaran

Dalam memaknai ibadah haji, kita harus ingat awal mula ibadah ini diwajibkan bagi setiap muslim yang mampu. Sebagaimana doa nabi Ibrahim 'alaihissalaam yang dikabulkan oleh Allah Subhanahuwata'ala bahwa Ka'bah akan didatangi oleh seluruh manusia dari seluruh penjuru dunia. Proses kita berhaji dimulai dari daftar tunggu yang dapat mencapai belasan bahkan puluhan tahun. Intinya kita dilatih untuk jadi orang-orang yang sabar. Foto dari Zichao Zhang Sabar Menabung Setoran awal haji itu adalah Rp 25 juta. Bagi sebagian orang mungkin jumlah tersebut kecil, tapi bagi sebagian lainnya bisa jadi sebagai nominal yang mustahil. Tapi Allah itu punya caraNya sendiri. Karena ada orang yang bisa berangkat haji tanpa punya apa-apa, misalnya Ayah saya dapat hadiah dari perusahaan beliau. Waktu itu alhamdulillah karena sudah daftar duluan, akhirnya duitnya diganti. Di satu sisi, ada orang duitnya banyak tapi nggak berangkat. Karena berbagai sebab. Wallahua'lam. Semua itu takdir. Allah ya...