Assalaamu'alaykum.
Blog ini dibuat hanya berdasarkan pengalaman pribadi, yang harapannya bisa bermanfaat untuk Bapak / Ibu yang hendak berangkat. Karena menurut kami, banyak sekali hal yang harus dipersiapkan dan jika hanya mengharapkan bimbingan dari Kementerian Agama, itu kurang cukup dan butuh perjuangan ekstra keras.
Ibadah haji adalah ibadah yang (jika dibandingkan dengan rukun islam lainnya) paling menguras tenaga, pikiran, biaya, waktu, dan segala sumber daya. Pelaksanaannya dari tahun ke tahun mengalami perbedaan dan peningkatan kualitas, insya Allah. Yang terasa sulit bagi kami, belum tentu juga akan dirasakan oleh jamaah haji di tahun setelahnya.
Tentu saja dalam menulis, kami tak luput dari kekurangan dan salah. Silakan dikoreksi dan diberi komentar. Terima kasih.
Membuka Tabungan Haji
Haji Reguler adalah opsi yang paling rendah biayanya dalam berhaji, tapi juga paling berat proses penantiannya. Prosesnya dimulai dari bank, dengan membuka tabungan haji (khusus) dengan setoran awal senilai Rp 25 juta. Lebih tepatnya Rp 25.500.000 (yang gopek ceng itu dana mengendap biar saldo kita nggak 0). Kalau ribet nanti petugas bank akan bantuin.
Setelah itu kita akan otomatis mendapatkan "nomor porsi". Nomor porsi ini sifatnya nasional, semacam nomor antrian. Dari nomor porsi, kita bisa melihat posisi antrian kita. Apakah harus menunggu 10, 15, atau 20 tahun? Tenang saja, insya Allah antrian kita akan maju-maju terus (kecuali karena kejadian khusus seperti Covid).
Pendaftaran di Kemenag
Setelah mendapatkan Bukti Setor (namanya Setoran BPIH - Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji), kita ke kantor Kemenag untuk mendapatkan SPPH (Surat Pendaftaran Pergi Haji). Duh, singkatannya banyak ya? Tapi jangan dihafalin, nggak terlalu penting-penting juga kok.
Di Kemenag, syarat-syaratnya juga banyak. Tapi intinya bawa aja berkas-berkas yang "melegenda" menjadi syarat-syarat segala macam itu:
- KTP
- Kartu Keluarga
- Akta Kelahiran / Buku Nikah / Ijazah (pilih salah satu)
Tambahannya:
- Buku Tabungan Haji
- Nomor Validasi Pembayaran Setoran Awal BPIH (yang dari bank)
Oh iya, bawa duit juga buat foto di tempat. Jangan minta kuitansi, soalnya nggak akan dikasih.
Setelah mendapatkan SPPH, simpan baik-baik dokumennya karena itu akan menjadi syarat saat kita berangkat.
Demikian kalimat pembuka dari kami, sampai jumpa di tulisan berikutnya.
Comments
Post a Comment
Silakan bertanya via kolom komentar